Jumat, 15 April 2011

Baik Mana, Proses atau Hasil?

"Yang penting proses, bukan hasil."

Banyak orang bilang, yang penting proses, bukan hasil. Lah, kalo hasilnya gak bagus gimana..?

Saya sendiri berprinsip, yang penting itu hasil, bukan prosesnya. Nggak selamanya result-oriented itu jelek, selama prosesnya masih bisa dibenarkan secara agama, bangsa, dan negara, kenapa tidak? Atau setidaknya, benarnya menurut diri sendiri dululah kalo gak tau itu sebenernya bener apa nggak (haha, pasti agak ribet bacanya).

Ya, saya sendiri adalah seorang result-oriented. Saya mementingkan hasil ketimbang proses, meskipun terkadang tidak menyadari apakah proses yang saya jalani itu benar atau salah. Tapi, kalo udah yakin bener kenapa nggak??

Kesan yang sering tercipta di masyarakat adalah bahwa orang yang result-oriented itu orang yang suka mengambil jalan pintas, tidak mau usaha, dan lain-lain. Pokoknya, konotasinya udah jelek aja lah.. Padahal nggak juga. Bagi saya, result-oriented adalah sesuatu orientasi manusia yang mengejar kepraktisan, yaitu bagaimana mendapat sesuatu secara praktis dan sesuai target. Tentunya hal ini memerlukan kecerdikan. Orang yang berorientasi hasil akan selalu berpikir, "mau bagaimanapun juga caranya, pokoknya hasilnya harus seperti itu!"

Beda halnya dengan orang yang process-oriented. Orang dengan jenis seperti ini--lagi-lagi menurut saya--merupakan orang yang ulet, rajin, dan lain sebangsanya. Process-oriented tentu lebih mementingkan proses ketimbang hasil.

Jika gagal, individu process-oriented akan selalu berpikir, "yang penting saya sudah usaha, selanjutnya harus lebih baik lagi."

Jika gagal, individu result-oriented akan selalu berpikir, "ini tidak bisa diterima". Dampak selanjutnya, individu ini akan lebih berisiko mengalami down. Saya tahu ini, karena saya sendiri sering mengalaminya.

Kalo udah gini pilih mana, prosesnya baik tapi ternyata hasilnya nggak memuaskan, atau prosesnya nggak terlalu baik tapi hasilnya memuaskan?

Saya lebih memilih opsi yang kedua. Jadi, seharusnya kalimat pertama di atas diganti jadi: "yang penting hasil, bukan proses".

Tidak ada yang salah dengan process-oriented, begitu pula dengan result-oriented, selama tidak merugikan orang lain (kalo merugikan diri sendiri ya itu urusan Anda sendiri). Don't judge a book by its cover..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar