Kamis, 17 Juni 2010

Cara Meng-copy atau Menduplikat CD/DVD ke dalam Bentuk Drive Baru

Sebenarnya tidak perlu repot-repot. Tinggal "select all" isi CD/DVD Anda, "copy" lalu "paste" ke tempat yang Anda inginkan pada hard drive (atau hard disk) Anda. Hal itu, dapat langsung Anda lakukan jika file-file tersebut bertipe media file*. Namun, apabila CD/DVD tersebut adalah CD/DVD software*, ternyata tidak sesederhana itu.

*) Media file yaitu file yang sering kita akses, yaitu file dokumen pekerjaan (office), foto, gambar, lagu, dan video.
*) Mungkin mulai saat ini saya menyebut "CD/DVD software" dengan "CD" saja, dan dalam hal ini CD tersebut merupakan installer sebuah atau beberapa program/aplikasi.

Hal tersebut disebabkan CD memiliki--sebutlah--system files yang tidak bisa di-edit dan di-copy-paste seenak udel.

Masalah klasik, tapi saya tetap menulis ini karena sampai sekarang saya masih sering menemukan teman-teman saya yang meng-copy langsung isi CD ke dalam hard disk-nya. Seperti pada paragraf pertama: select all, copy, paste.. Memang, beberapa CD dapat 'digituin' kemudian Anda bisa meng-install programnya pada hard drive Anda. Tapi, menurut saya, lebih banyak lagi CD yang bisa 'digituin' tetapi hasil copy-nya tidak dapat meng-install program yang Anda inginkan. Kalo udah begitu, gimana?? Susah kan.

Kembali lagi ke pemahaman awal bahwa CD memiliki system files bla-bla-bla*..........

Pokoknya intinya gini. Kalo mau ngopi si CD, apalagi itu CD installer, ya convert aja se-CD-nya itu ke dalam bentuk drive baru.

Di sini saya merekomendasikan freeware ISODisk! (Click here) software ini, selain low byte (mentah 526 kilobytes), juga dapat mengkonversikan CD ke format ".iso", cara ini disebut proses image, dan file yang dihasilkan adalah image file. Kalau sudah begini, cara lama yang 'ngegituin' tidak perlu Anda lakukan lagi, hehe.

Install dan bukalah ISODisk, maka Anda akan menemukan tampilan seperti ini.

Oh ya!! Komputer saya Windows Vista, saya tidak tahu apakah program ini bisa digunakan pada sistem operasi yang lain seperti Mac!
:-D


Caranya sangat mudah, tentu saja tidak perlu orang ahli IT untuk mencobanya:
  1. Masukkan CD/DVD-yang-ingin-Anda-image ke dalam komputer Anda. CD/DVD di sini bisa dalam bentuk apapun, tidak terbatas untuk CD/DVD program saja.
  2. Buka ISODisk.
  3. Klik tombol "Create ISO Image from CD-ROM".
  4. Pilih drive CD-ROM Anda (umumnya drive D).
  5. Klik tombol bergambar disket, "save" di tempat yang Anda inginkan, misal file Anda dinamai "DVDku.iso".
  6. Tunggu proses.
  7. Selesai.
Sekarang Anda tidak perlu memasukkan CD/DVD Anda lagi karena data pada CD/DVD Anda sudah disimpan dalam format ".iso". Berikut cara untuk mengakses kembali data ".iso", proses ini disebut dengan mounting (antonim: unmounting). Hal ini tentu sudah tidak asing jika Anda pengguna Daemon Tools.


  1. Buka ISODisk.
  2. Klik tombol "Mount ISO Image as Visual Disk".
  3. Pilih drive baru yang diinginkan untuk tempat Anda akan mengakses image file Anda. Jumlah drive terbatas sampai Z saja. Langkah nomor 3 ini dilakukan dalam hati, misal Anda ingin drive Y.
  4. Klik tombol bergambar folder di sebelah kanan di mana Anda memilih drive, misal Y. Drive baru yang akan kita buat dari proses ini disebut virtual drive.
  5. "Open" image file Anda, misal "DVDku.iso".
  6. Lihat Windows Explorer Anda, muncul virtual drive (misal drive Y). Selanjutnya Anda dapat mengakses drive tersebut selayaknya Anda mengakses CD/DVD.
  7. Tombol bergambar folder pada ISODisk yang Anda klik tadi akan berubah menjadi tombol bergambar silang (X). Jika Anda sudah tak menggunakan image file Anda, klik tombol ini untuk unmount image file Anda, maka drive Y tadi Akan hilang. Sebaiknya Anda jangan menutup ISODisk dulu sebelum Anda meng-unmount image file Anda.
Penutup. Supaya saya tidak dicekal karena alasan pelanggaran hak cipta dan kekayaan intelektual, maka saya himbau agar semua dokumen dan program yang dilindungi oleh hak cipta sebaiknya digunakan untuk pribadi dan tidak untuk disebarluaskan apalagi dimaterialisasikan (see terms and conditions before install the program).

Anyway, thank you very much for reading!

*)Cari aja di Wikipedia atau Google biar enak ngertiinnya, hehe.

Kamis, 03 Juni 2010

Untitled

"I'm too introvert to tell the all things to the press directly. So, i have a Twitter to tell everyone what i did." [Sherina Munaf, singer]

We got some similarity, although i'm not Twitter active-user, and not her big fan.

Klise

A merupakan sesuatu yang terlalu saya banggakan jika berhasil diperoleh.
AB merupakan nilai yang paling sering membuat saya tidak merasa puas.
Sedangkan B adalah nilai yang paling jarang saya pergunjingkan.

C dan BC merupakan nilai pertengahan dan nilai yang sangat saya sesali.
Nilai D adalah murni kebodohan saya.
Sedangkan E lebih sering dikarenakan sebuah "pilihan".

Dan saya..adalah salah satu dari sekian banyak pelajar yang (denotatively) beruntung karena bisa mendapat serangkaian nilai-nilai itu, dari A sampai E.


Ya, A, AB, B, dan seterusnya, adalah komponen-komponen dalam indeks prestasi saya. Berbicara mengenai indeks prestasi, sebagian kalangan menganggap indeks ini merupakan hal yang tabu untuk dipublikasikan.

Sementara, saya menulis "denotatively*" di atas karena perasaan saya memang mengatakan demikian.

*)Denotatively = dalam makna sebenarnya.

Seringkali, seorang pelajar, sebutlah si A, merasa dirinya adalah manusia yang paling sial se-belantara kota karena nilainya tidak memuaskan. Namun, si B merasa puas dengan prestasinya meskipun masih lebih rendah daripada prestasi si A. Sementara itu, pelajar lainnya, si C, merasa rendah diri dan iri melihat prestasi si A. Perbedaan-perbedaan pandangan seperti itulah yang dapat menyebabkan "ketabuan" sebuah indeks prestasi.

Bersyukurlah!

Saya bukanlah orang populer, atau mungkin bukan orang bijak, bukan Mario Teguh, bukan pula seorang ulama. Tapi saya bisa mengatakan..bersyukur dan memiliki visi dapat menyelamatkan Anda ketika Anda jatuh.


[menghibur diri sendiri]

Rabu, 02 Juni 2010

Di antara Ritz-Carlton dan Bursa Efek Jakarta

Tulisan ini menindaklanjuti tulisan saya di http://yuyu-gaga.blogspot.com/2010/05/terpercik-sedikit-kerasnya-kehidupan.html.

Singkat saja, ketika jam tangan saya sudah menunjukkan waktu yang kritis--hampir pukul 1 siang, yaitu waktu perjanjian--saya belum bertemu juga dengan bu manajer dari Premier Oil, dan ini berisiko menyebabkan kesan pertama yang tidak menyenangkan! Namun terlepas itu semua, ada suatu atau beberapa hal yang menarik saya.

Yaitu, saya hampir memasuki hotel Ritz-Carlton!


Sumber: http://www.trivago.com/jakarta-92299/hotel/the-ritz-carlton-jakarta-pacific-place-880967/picture-i4809223
Sebelumnya saya akan perjelas lagi bahwa Premier Oil adalah perusahaan-minyak-dan-gas asing di mana saya akan melamar kerja praktek. Pada website perusahaan tersebut tertulis bahwa kantor Premier Oil terletak di lantai 10 Jakarta Stock Exchange Bulding Tower 1. Bodohnya saya, saya tidak tahu kalau Jakarta Stock Exchange Building itu adalah gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) itu sendiri. Dari informasi yang saya dapat, Jakarta Stock Exchange Building terletak di Pacific Place. Sementara Pacific Place itu sendiri adalah Hotel Ritz-Carlton (nah lho?).

Tibalah saya di teras Ritz-Carlton. Di tengah Jakarta yang panas ini dan hati yang lelah, udara sejuk yang dihembuskan oleh air conditioner (AC) dari lobi hotel sedikit menaikkan mood saya.. Lalu saya menanyakan kepada seorang bellboy tentang letak BEJ (yang saya sebut saat itu dengan versi Inggris-nya).

"Expo-kah?" bellboy itu menanya balik. Ketika saya menanyakan bellboy lainnya, jawaban yang saya terima adalah sama.

Ada yang tidak beres di sini, dan saya langsung menyimpulkan bahwa Premier Oil tidak ada di sini. Tentu saja, ini hanya hotel!

Saat itu pukul 12:55, dan hati terus membuncah, saya hubungi bu manajer dari Premier Oil untuk menanyakan letak kantor dengan ponsel saya yang sudah low-bat. Intinya, saat itu saya baru menyadari ternyata Jakarta Stock Exchange Building itu adalah gedung Bursa Efek Jakarta dan..kemampuan bahasa Inggris saya harus lebih diasah lagi, hehe. Untungnya, untuk jalan dari Ritz Carlton ke BEJ cukup dengan menyebrang saja..

Kemudian hari-hari itu saya lanjutkan dengan beberapa pertemuan orang-orang dari Premier Oil, di mana di antara pertemuan-pertemuan itu saya harus menunggu cukup lama sehingga suasana terasa sedikit membosankan. Yang dapat menyamankan saya adalah di mana saya dapat berpikir positif bahwa ini mungkin adalah upaya mereka untuk menguji saya, apakah saya serius untuk kerja praktek di sana.

Namun, ketika saya menunggu, dari gedung BEJ lantai 10, melalui jendela, jelas terlihat hotel Ritz Carlton di seberang. Saya teringat kejadian ledakan bom hampir setahun yang lalu..yang menyebabkan tim favorit saya Manchester United tidak jadi datang ke Indonesia..yang menyebabkan Indonesia semakin terpuruk..dan yang paling pedih ialah korban-korban yang terluka dan tewas akibat kejadian bom tersebut..

Pastinya, terorisme, konspirasi, dan propaganda, merupakan tiga hal yang dapat saling bertentangan atau malah saling sejalan, sepaham, dan seirama.

Sekian.