Kamis, 03 Juni 2010

Klise

A merupakan sesuatu yang terlalu saya banggakan jika berhasil diperoleh.
AB merupakan nilai yang paling sering membuat saya tidak merasa puas.
Sedangkan B adalah nilai yang paling jarang saya pergunjingkan.

C dan BC merupakan nilai pertengahan dan nilai yang sangat saya sesali.
Nilai D adalah murni kebodohan saya.
Sedangkan E lebih sering dikarenakan sebuah "pilihan".

Dan saya..adalah salah satu dari sekian banyak pelajar yang (denotatively) beruntung karena bisa mendapat serangkaian nilai-nilai itu, dari A sampai E.


Ya, A, AB, B, dan seterusnya, adalah komponen-komponen dalam indeks prestasi saya. Berbicara mengenai indeks prestasi, sebagian kalangan menganggap indeks ini merupakan hal yang tabu untuk dipublikasikan.

Sementara, saya menulis "denotatively*" di atas karena perasaan saya memang mengatakan demikian.

*)Denotatively = dalam makna sebenarnya.

Seringkali, seorang pelajar, sebutlah si A, merasa dirinya adalah manusia yang paling sial se-belantara kota karena nilainya tidak memuaskan. Namun, si B merasa puas dengan prestasinya meskipun masih lebih rendah daripada prestasi si A. Sementara itu, pelajar lainnya, si C, merasa rendah diri dan iri melihat prestasi si A. Perbedaan-perbedaan pandangan seperti itulah yang dapat menyebabkan "ketabuan" sebuah indeks prestasi.

Bersyukurlah!

Saya bukanlah orang populer, atau mungkin bukan orang bijak, bukan Mario Teguh, bukan pula seorang ulama. Tapi saya bisa mengatakan..bersyukur dan memiliki visi dapat menyelamatkan Anda ketika Anda jatuh.


[menghibur diri sendiri]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar