Singkat saja, ketika jam tangan saya sudah menunjukkan waktu yang kritis--hampir pukul 1 siang, yaitu waktu perjanjian--saya belum bertemu juga dengan bu manajer dari Premier Oil, dan ini berisiko menyebabkan kesan pertama yang tidak menyenangkan! Namun terlepas itu semua, ada suatu atau beberapa hal yang menarik saya.
Yaitu, saya hampir memasuki hotel Ritz-Carlton!

Sumber: http://www.trivago.com/jakarta-92299/hotel/the-ritz-carlton-jakarta-pacific-place-880967/picture-i4809223
Tibalah saya di teras Ritz-Carlton. Di tengah Jakarta yang panas ini dan hati yang lelah, udara sejuk yang dihembuskan oleh air conditioner (AC) dari lobi hotel sedikit menaikkan mood saya.. Lalu saya menanyakan kepada seorang bellboy tentang letak BEJ (yang saya sebut saat itu dengan versi Inggris-nya).
"Expo-kah?" bellboy itu menanya balik. Ketika saya menanyakan bellboy lainnya, jawaban yang saya terima adalah sama.
Ada yang tidak beres di sini, dan saya langsung menyimpulkan bahwa Premier Oil tidak ada di sini. Tentu saja, ini hanya hotel!
Saat itu pukul 12:55, dan hati terus membuncah, saya hubungi bu manajer dari Premier Oil untuk menanyakan letak kantor dengan ponsel saya yang sudah low-bat. Intinya, saat itu saya baru menyadari ternyata Jakarta Stock Exchange Building itu adalah gedung Bursa Efek Jakarta dan..kemampuan bahasa Inggris saya harus lebih diasah lagi, hehe. Untungnya, untuk jalan dari Ritz Carlton ke BEJ cukup dengan menyebrang saja..
Kemudian hari-hari itu saya lanjutkan dengan beberapa pertemuan orang-orang dari Premier Oil, di mana di antara pertemuan-pertemuan itu saya harus menunggu cukup lama sehingga suasana terasa sedikit membosankan. Yang dapat menyamankan saya adalah di mana saya dapat berpikir positif bahwa ini mungkin adalah upaya mereka untuk menguji saya, apakah saya serius untuk kerja praktek di sana.
Namun, ketika saya menunggu, dari gedung BEJ lantai 10, melalui jendela, jelas terlihat hotel Ritz Carlton di seberang. Saya teringat kejadian ledakan bom hampir setahun yang lalu..yang menyebabkan tim favorit saya Manchester United tidak jadi datang ke Indonesia..yang menyebabkan Indonesia semakin terpuruk..dan yang paling pedih ialah korban-korban yang terluka dan tewas akibat kejadian bom tersebut..
Pastinya, terorisme, konspirasi, dan propaganda, merupakan tiga hal yang dapat saling bertentangan atau malah saling sejalan, sepaham, dan seirama.
Sekian.
yg kena bom bukan ritz carlton yg ini, tapi ritz carlton satu lagi yg di kuningan
BalasHapus